Dapat Firasat Sebelum Irsyad Tewas di Kanjuruhan, Ayah Syok Lihat Jenazah: Wajahnya Seperti Gosong
Insiden yang tarjadi di Kanjuruhan Kabupaten Malang meninggalkan luka mendalam khususnya bagi para pecinta sepak bola.
Ratusan orang meninggal dunia akibat tragedi tersebut, salah satunya remaja asal Jombang, Muhammad Irsyad Aljuned (18).
Ia bersama dua kerabatnya tewas dalam tragedi Kanjuruhan usai laga Arema vs Persebaya Surabaya tersebut.
Muhammad Irsyad Aljuned meninggal dunia dalam kondisi yang mengenaskan.
Sesaat sebelum dikabarkan Muhammad Irsyad Aljuned meninggal dunia, sang ayah, M Arif Junaedi, mengaku sempat mendapat firasat.
Firasat itu ia dapatkan saat sedang berada di tempat kerjanya di Tulungagung.
Benar saja, tak lama merasakan firasat tersebut, ia langsung mendapat kabar kalau sang anak belum pulang usai menonton bola.
Ditambah lagi, pemberitaan soal tragedi di Kanjuruhan saat itu sudah mulai menyebar di media sosial.
Ia semakin pilu saat mengetahui anak laki-lakinya meninggal dalan insiden tersebut.
Dilansir dari TribunJatim, Senin (3/10/2022), sang ayah menuturkan bahwa putranya itu memang ikut tergabung dalam fans Aremania Megaluh Jombang.
Dirinya mengatakan bahwa sang anak seringkali menonton laga Arema vs Persebaya di Kanjuruhan.
Pada hari di mana tragedi pilu itu terjadi, Muhammad Irsyad Aljuned pamit dari rumah bersama adik kandungnya, M Yaziid Novel Al Bastommy (15), Sabtu (1/10/2022).
Muhammad Irsyad Aljuned berniat menonton pertandingan Arema vs Persebaya Surabaya.
Keduanya mengendarai motor Vario dari Jombang menuju Malang, sekitar pukul 07.30 WIB.
Diketahui korban menonton pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya bersama dua saudaranya yang juga menjadi korban.
"Di Malang ada Pak de nya karena dia (Korban, Red) ini berangkat karena diberikan tiket untuk melihat pertandingan antara Arema sama Persebaya," kata Kepala Dusun Mernung Lor Desa Sumbernongko, Iswandi (46).
Sesampainya di Malang, Muhammad Irsyad Aljuned bersama dua saudaranya sebaya yakni satu pria dan satu wanita menuju ke Stadion Kanjuruhan.
Namun nahas, ketiganya meninggal dunia akibat kekurangan oksigen sesak napas karena gas air mata, desakkan-desakan hingga terinjak-injak saat hendak keluar stadion.
"Ya masih satu keluarga yang meninggal kakaknya dari Tulungagung namanya Haikal kelas 1 SMA dan di Malang Astrid kelas 2 SMA kalau Irsyad kelas 3 SMA," ucap Arif, ayah Muhammad Irsyad Aljuned.
Ia pun menuturkan kalau kondisi sang anak mengenaskan saat ditemukan meninggal dunia.
Menurutnya, korban mengalami luka lebam di bagian kaki, dada bahkan wajahnya membiru seperti gosong.
"Kondisinya luka di kaki, memar di dada dan wajahnya seperti gosong, membiru karena terkena gas air mata, ya ketiganya meninggal yang satu cewek lebam di dada dan pipi kiri," bebernya.
Arif menuturkan, saat kejadian itu dirinya sedang bekerja di Tulungagung dan mendapat kabar Irsyad belum pulang dari menonton pertandingan bola di Kanjuruhan.
"Saya posisinya kerja di Tulungagung ditelepon ada musibah di Kanjuruhan saat itu (Korban, Red) belum ketemu itu sekitar pukul 03.00 WIB," ujarnya.
Menurut dia, pihak keluarga dibantu relawan mahasiswa berupaya mencari hingga akhirnya mendapati
korban ditemukan di Rumah Sakit Wava Husada, Kabupaten Malang.
"Kondisinya kritis dan meninggal di rumah sakit Wava Husada, Kepanjen karena meluber banyak korbannya sehingga tidak terkontrol," ungkapnya.
Arif juga menuturkan bahwa dirinya sempat mendapat firasat buruk sebelumnya sebelum anaknya pamit untuk menonton pertandingan bola di Stadion Kanjuruhan.
Pihak keluarga sempat melarang Irsyad berangkat ke stadion saat magrib untuk menonton laga derbi Jatim antara Arema FC vs Persebaya Surabaya.
"Firasat ada daun hijau menempel di baju malam itu saya posisinya kerja di Ngunut Kabupaten Tulungagung tidak lama saya dapat kabar ini," pungkasnya.
Jenazah Muhammad Irsyad Aljuned pun dimakamkan di tempat pemakaman umum Dusun Mernung Lor, Desa Sumbernongko, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang, Minggu (2/10/2022).
Arif tak kuasa membendung kesediahannya saat melihat jenazah anak pertamanya itu secara perlahan diturunkan ke liang lahat.
Tak hanya dia, Kesi Ernawati ibu korban tampak meneteskan air mata meratapi kepergian anak pertamanya secara tragis tersebut.
Ia terlihat menangis tersedu-sedu di atas pusara anaknya dalam kondisi guyuran hujan sore itu.
Arif mengaku masih tak percaya anaknya meninggal dalam musibah di Kanjuruhan.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Dapat Firasat Sebelum Irsyad Tewas di Kanjuruhan, Ayah Syok Lihat Jenazah: Wajahnya Seperti Gosong,
Belum ada Komentar untuk "Dapat Firasat Sebelum Irsyad Tewas di Kanjuruhan, Ayah Syok Lihat Jenazah: Wajahnya Seperti Gosong "
Posting Komentar